BAB I
PENDAHULUAN
A. Manfaat Kegiatan
Mahasiswa KKNP dapat mengetahui
kinerja pihak
instansi dari kelurahan dan instansi badan Penyuluh Pertanian Wara
Barat dalam menangani kebutuhan petani akan pupuk
yang cukup membuat petani terkadang enggan melakukan suatu kegiatan produksi
apabila harga dari hasil penjualan cukup rendah, serta cara pembuatan
dan penerapan dilapangan dalam memanfaatkan
berbagai jenis limbah pertanian sehingga dapat diolah kembali menjadi pupuk.
Dalam menerapkan teknik pembuatan dan pemanfaatan pupuk ini diusahakan secara cepat dan tepat dengan konsep pertanian organik yang
menjadi prioritas utama dalam penerapannya, di karenakan akan kebutuhan pupuk
yang berkesinambungan.
Selain dari itu, mahasiswa dapat membantu
masyarakat kelompok tani sayuran dengan berbagai cara pembuatan pupuk organik
yang berwawasan lingkungan, sehingga tidak berdampak
negatif di masa yang akan dating. Pembuatan pupuk organik bermanfaat untuk memperbaiki stuktur
tanah yang selama ini rusak akibat pemanfaatan pupuk an-organik yang penggunaannya
secara terus menerus. Sementara itu pemanfaatan pupuk organik dapat menutupi
pengeluaran biaya untuk melakukan usaha tani, sehingga dengan adanya kegiatan
cukup membantu dan mendapat perhatian masyarakat kelompok tani yang berada di
wilayah KKNP.
B. Tempat
Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelaksanaan KKNP ini berlangsung di Kelurahan Lebang
Kecamatan Wara Barat Kota Palopo
2. Pelaksanaan kegiatan pembuatan dan pemanfaatan kulit
padi dalam pembuatan pupuk organik pengganti NPK untuk pemenuhan kebutuhan petani
sayur yang dilakukan di Kelompok Tani Sayuran Rt.I Rw.3 Lr. IX Kelurahan Lebang Kecamatan
Wara
Barat Kota Palopo.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A.
Tinjauan
Konseptual
Sayur adalah salah satu makanan yang sangat penting di
dalam keseimbangan gizi kita setiap hari. Menyantap sayur ikut memberikan
sumbangan di dalam menjaga kesehatan. Untuk itu diperlukan suatu usaha yang dapat mendukung kegiatan
produksi petani.
Sementara kondisi petani sayuran saat ini dapat dapat terlihat
jelas sangat memperihatinkan. Dimana pada saat panen harga sayuran selalu
tidak karuan. meskipun telah diberlakukan berbagai macam cara dan pola tanam
untuk menolong petani, namun sepertinya jalan itu tidak efektif untuk
menambah nilai atau harga sayuran. Yang dialami oleh para petani hanyalah
merugi dan merugi saja. Ini disebabkan ketidaktahuan masyarakat apakah
sayuran yang ada di pasaran bebas dari kimia atau tidak, sementara sudah ada
beberapa petani dalam berusaha tani sudah tidak menggunakan pupuk anorganik. Akan
tetapi harga dipasaran tetap sama.
Adapun usaha yang di tempuh dari pihak penyuluh dan dari dinas kelurahan setempat
dalam sosialisasi akan sayuran organik dapat lebih membantu petani karena
dari segi kesehatan dalam penggunaan pupuk organik akan terhindar dari
gangguan penyakit karena bahannya diolah dari bahan organik yang bebas dari
kimia dan dari segi ekonomi tidak memerlukan biaya yang banyak dalam
pembuatannya.
Namun ketidaktahuan para petani dalam membuat pupuk
organik masih kurang jelas, bahan-bahan apa saja yang diperlukan dalam
pembuatan pupuk organik sehingga dapat menggantikan pupuk NPK untuk tanaman
sayuran mereka. Dari permasalahan inilah sehingga kebanyakan petani sayuran
masih menggunakan pupuk an-organik. Dari kegiatan
pembuatan pupuk
organik yang dilaksanakan di
kelompok tani sayuran ini akan memberi kejelasan dan pemahaman bagaimana cara
pembuatan pupuk organik yang ramah lingkungan dan bebas dari kimia serta
lebih ekonomis.
Pembuatan pupk organik
Upaya pembuatan pupuk organik yang umum
dilakukan adalah : melakukan fermentasi bahan-bahan organik dengan dengan
komposisi sebagai berikut: sekam, dedak, pupuk kandang, Efektifitas
mikroorganisme
(inokolum), gula kristal, serta air
secukupnya yang bebas dari kaporit.
Berikut akan diuraikan tentang tata cara pembuatan
bokashi :
1. Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan antara lain sekop, terpal dan ember
yang digunakan untuk mencampur bahan-bahan yang ada untuk difermentasikan,
yang terpenting dalam proses fermentasi dibutuhkan tempat yang terhindar dari
air hujan lansung, dikarenakan apabila terkena air secara langsung saat
proses fermentasi akan mengakibatkan kegagalan dalam proses tersebut. Karena
yang terjadi saat itu adalah proses pembusukan. Sementara dalam proses
fermentasi membutuhkan bantuan Oksigen
(
).
2. Baha-Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan dan fermentasi bokashi
akan dijelaskan sebagai berikut yaitu antara lain:
a.
Sekam
Sekam adalah kulit padi yang telah dipisahkan dari isinya
yang bentuknya kasar, sekam atau kulit padi banyak mengandung unsur Kalium (K)
yang amat diperlukan tanaman akan tetapi di dalam tanah unsur ini cukup
terbatas.
b.
Dedak
Dedak merupakan hasil dari
penggilingan padi yang bentuknya halus dan dapat pula dimanfaatkan untuk pakan
ternak dalam proses fermentasi bokashi digunakan untuk tempat tinggal
berkembang biak mikroorganisme atau rumahnya.
c.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah kotoran
ternak yang banyak mengandung unsur Nitrogen
(N), Fosfor (P) dan Kalium (K). Kandungan Zat hara kotoran dipengaruhi
oleh jumlah dan kualitas hijauan, konsetrat serta rumput yang tidak dimakan.
d.
Efektifitas
mikroorganisme
Mikroba diperlukan dalam
mempercepat proses fermentasi pupuk organik.
e.
Gula kristal
Kandungan glukosa merupakan
makanan bagi mikroba untuk melakukan pembelahan diri dalam berkembang biak.
f.
Air secukupnya
yang bebas dari kaporit
Air yang
digunakan dalam proses pembuatan bokashi harus terbebas dari kaporit karena
bahan ini dapat mematikan mikroba sehingga dapat menyebabkan proses pembuatan
pupuk berlangsung lama.
3. Cara Pembuatan
Beberapa
tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan pupuk organik yaitu sebagai berikut :
1.
Tahap pertama
Yang
dilakukan dalam pembuatan pupuk organik yaitu air yang
disiapkan dan dituang kedalam ember. Kemudian gula kristal dimasukkan kedalam
air dan dilarutkan, setelah air dilarutkan dengan gula kristal selanjutnya
EM-4 dimasukkan kedalam larutan, pada saat inilah mikroba berkembang biak.
2.
Tahap kedua
Yang dilakukan yaitu mencampur adonan sekam, dedak dan
pupuk kandung diaduk secara merata dengan membolak-balikkan dengan
menggunakan sekop.
3.
Tahap ketiga
Yang dilakukan yaitu mencampur adonan yang disiapkan dengan
larutan mikroba dengan memperhatikan jumlah kandungan air. Apabila saat
dikepal adonan telah remah menandakan air yang dibutuhkan sudah cukup.
4.
Tahap keempat
Yaitu adonan dibungkus rapat diatas ubin yang terhindar
kontak langsung dengan air hujan. Karena pada saat inilah menentukan
keberhasilan bokashi, tahap ini biasa disebut tahap fermentasi.
5.
Tahap kelima
Yaitu dimana tahap ini perlu
pengontrolan suhu, apabila suhu mencapai lebih dari 50ÂșC sebaiknya dilakukan
pembalikan adonan untuk menghindari proses pembusukan yang menyebabkan
kegagalan dalam proses fermentasi.
6.
Tahap keenam
Yaitu tahap hasil setelah 4-5 hari, suhu berangsur-angsur
menurun dan dipermukaan organik ditandai dengan
tumbuhnya cendawan berwarna putih dan adanya aroma khas yang tidak menyengat
lagi. Hal ini menandakan pupuk Bokashi telah berhasil dan siap diaplikasikan
di areal tanaman sayuran.
|
B. Kaitan kegiatan dengan bidang
keprofesian
Kegiatan pembuatan Pupuk Organik dengan profesi perkuliahan
dibidang pertanian adalah sangat berkaitan erat dalam memperluas wawasan mahasiswa
dalam upaya memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat petani.
C. Pembahasan
Penggunaan pupuk organik dapat terlihat jelas dalam pengaplikasian pada tanaman
sayuran di Kelompok Tani Sayuran Rt.I
Rw.3 Lr. IX Kelurahan Lebang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo. Hasil yang
dilihat antara pemakaian pupuk organik dengan penggunaan pupuk an-organik dapat
terlihat jelas, sehingga kedepan nanti para petani telah mampu membuat dan
mengaplikasikan pupuk bokashi di arel tanaman sayuran mereka sehingga
diharapkan nantinya tingkat pendapatan petani dapat meningkat dikarenakan biaya
dapat diminimalkan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari kegiatan diatas ditarik kesimpulan
bahwa dalam upaya mengurangi biaya produksi dan perbaikan lingkungan,
tehnik pembuatan
pupuk organik yang paling cepat dengan cara fermentasi relatif
lebih cepat dikarenakan hanya membutuhkan waktu 4-5 hari pupuk dapat digunakan atau
sudah jadi.
B. Saran
Dalam
usaha program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan hasil
pertanian dan
usaha pertanian lainnya saya mohon kepada pemerintah untuk meningkatkan
sosialisasi akan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia dan
mohon kepada pemerintah untuk meningkatkan bantuan penyaluran sayuran organik
yang bebas dari kimia sehingga memiliki nilai atau harga yang lebih dipasaran,
serta sekiranya dari pihak panitia KKNP UNCP menambah waktu agar kiranya
pengaplikasian di lapangan dapat mencapai hasil pengaplikasian dari pembuatan
pupuk.
No comments:
Post a Comment