Tuesday, May 1, 2012

makalah kkn



BAB I
PENDAHULUAN
A. Manfaat Kegiatan
      Mahasiswa KKNP dapat mengetahui kinerja pihak Instansi Kelurahan dan Instansi Badan Penyuluh Pertanian Wara Barat dalam menangani kebutuhan masyarakat akan pentingnya pamanfaatan pekarangan, serta bagaimana cara pembuatan dan pemanfaatan pekarangan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga demi meminimalkan pengeluaran keluarga dan sekaligus menambah pendapatan keluarga.
Dalam menerapkan tehnik pembuatan dan pemanfaatan pekarangan yang secara tepat dengan konsep pertanian organik serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam membantu program Kantor Kelurahan dan Dinas Pertanian Kota Palopo.
Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari teori-teori yang ada dengan cara pembuatan demplot atau percontohan sayur sehat dan pemanfaatan pekarangan yang berwawasan lingkungan. Serta berdampak positif bagi pendapatan masyarakat. Pembuatan demplot atau percontohan sayur sehat dan pemanfaatan pekarangan yang berwawasan lingkungan bermanfaat untuk mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan mereka. Agar kiranya kedepan masyarakat dapat memahami pentingnya dari program ini.
Adapun keuntungan diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan menjadi produktif secara konseptual adalah sebagai berikut:
  1. Banyak yang tidak menyadari akan potensi pekarangan sebagai penghasil (tambahan), seperti bahan pangan atau bahan obat-obatan bahkan ternak untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam rangka hidup sehat, murah dan mudah.
  2. Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota, guna lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (suistanable development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem yang sangat baik.
  3. Jika setiap rumah mempunyai pekarangan yang indah serta terpelihara, sekaligus akan meningkatkan pembangunan hutan kota yang berbentuk menyebar dengan struktur yang berstrata akan meningkatkan kualitas lingkungan yang sejuk, sehat dan indah.
  4. Dengan membuat taman pekarangan, ini berarti akan dapat menyalurkan segala kreatifitas dan kesenangan ataupun hobi semua anggota keluarga.
  5. Unsur utama dalam pemanfaatan pekarangan adalah tanaman, apakah itu tanaman hortikultura, obat-obatan, bumbu-bumbuan, rempah-rempah dan lainnya.
  6. Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual akan memberikan kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan rohaniah terutama anggota keluarga, maupun siapa saja yang lewat disekitar rumah kita.
Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat mendidik anggota keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi laboratorium hidup.
 B. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
     1. Pelaksanaan KKNP ini berlangsung di Kelurahan Lebang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo
     2. Pelaksanaan kegiatan Pembuatan Demplot Atau Percontohan Sayur Sehat Dan Pemanfaatan Pekarangan Yang Berwawasan Lingkungan dilakukan di Kantor Kelurahan Lebang Kecamatan Wara Barat Kota Palopo.




BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
A.    Tinjauan Konseptual
            Pada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Namun saat ini budaya bertanam sayuran di pekarangan ternyata juga disukai kalangan ibu rumah tangga di daerah perkotaan. Memang bukan untuk pemenuhan gizi keluarga yang jadi tujuan utama, melainkan lebih sekedar untuk menyalurkan hobi. Kegiatan ini cukup bermanfaat terutama jika kebutuhan rempah atau sayuran yang mendesak.
            Daerah perkotaan ada yang sama sekali tidak memiliki lahan pekarangan maka bertanam sayuran dapat dilakukan di dalam pot atau dilakukan secara vertikultur. Dalam pemanfaatan pekarangan menjadi taman sayura sapek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang optimal.
Perencanaan Pemanfaatan Pekarangan
            Berikut panduan perencanaan dalam upaya pemanfaatan lahan pekarangan:
1. Persiapan Media Tanam
            Tahap ini merupakan tahap awal dalam berkebun. Jika pekarangan luas lahan perlu dibersihkan dari tanaman liar. Upayakan pembersihan lahan tidak menggunakan bahan kimia karena residunya dalam tanah akan mengurangi produktivitas tanah.
            Media tanam untuk bertanam sayur harus mengandung unsur-unsur mineral dan bahan organik. Bila tanah berwarna gelap dan gembur, kita hanya perlu memberikan pupuk tambahan pada saat penanaman. Sedangkan bila tanah berwarna agak terang, pucat, dan padat maka kita perlu mengolahnya secara intensif dengan mencangkul untuk mengemburkan tanah dilanjutkan dengan memberikan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk kimia (TSP, KCl, dan Urea) secara berimbang.
            Untuk lahan sempit penanaman dalam pot dan vertikultur dapat menjadi alternatif. Yang perlu dilakukan adalah memilih pot yang sesuai dengan karakterisitik tanaman, sehingga ukuran dan porositas pot perlu diperhatikan.
2. Menentukan Jenis Tanaman
            Jenis tanaman yang bermanfaat bagi keperluan rumah tangga baik untuk obat atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur (cabe, tomat, sereh, sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang , jeruk dan lain-lain). Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya.
3. Tata Letak Tanaman
            Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti buah-buahan di bagian sebelah Barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap tanaman yang kecil.
            Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara. Aturlah tata letak sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan misalnya jangan sampai menghalangi jalan masuk, menghalangi pandangan, dan sebagian tanaman atau kotoran masuk ke areal kebun tetangga.
4. Pemeliharaan
            Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal yang harus selalu diperhatikan. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan yaitu penyiangan, penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit.
            Penyiangan dilakukan dengan membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu dikubur ke dalam tanah karena dapat meningkatkan kesuburan tanah. Sisa tanaman dan serasah ini dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.
            Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab). Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air di lahan pekarangan adalah dengan membuat kolam. Tetapi umumnya tanaman sayur disiram 1-2 kali per hari untuk tanaman sayur dalam pot.
            Pemupukan bertujuan untuk memberikan suplai unsur hara tambahan pada tanaman. Sebaiknya bahan pupuk yang digunakan bersifat organik, misalnya pupuk organik cair , kompos dan pupuk kandang.
            Pengendalian hama penyakit lebih mudah dilakukan dalam kegiatan pemanfaatan pekarangan dengan tanaman sayur ini. Untuk tanaman di pot kemungkinan penularan penyakit melalui akar jarang terjadi karena akar diabatasi oleh pot. Pada lahan pekarangan yang sempit kita bisa mengendalikan hama dan penyakit secara manual sehingga penggunaan bahan kimia dapat dibatasi. Hal ini akan membuat sayuran yang dihasilkan dari pekarangan lebih sehat untuk dikonsumsi, karena merupakan sayuran organik.
5. Pemanenan
            Sayuran perdu yang dipetik daunnya sudah dapat dipetik hasilnya pada umur 35 – 40 hari. Pemanenan dapat dilakukan dengan selang 3 – 4 hari. Namun berbeda denga bayam cabut dan kangkung darat dilakukan secara langsung dengan mencabut tanaman beserta akarnya. Jenis sayuran seperti kol, sawi, selada dipanen umur 2 – 3 bulan. Kacang-kacangan dipanen dengan melihat kondisi polong kacangnya. Cabe dan tomat dapat dipanen umur 45 – 50 hari setelah tanam. Labu siam dipanen antara 3 – 5 bulan setelah tanam. Tanaman yang tidak sekali panen jika pemeliharaannya baik dapat terus dipanen dalam waktu yang lama.
B.     Kaitan kegiatan dengan bidang keprofesian
Kegiatan pembuatan Pupuk Organik (Bokashi) dengan profesi perkuliahan dibidang pertanian adalah sangat berkaitan erat dalam memperluas wawasan mahasiswa dalam upaya memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat petani.
C.    Pembahasan
            Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya dapat dibagi menjadi:
  1. Daerah umum (public area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area ini selain dilihat dan dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja yang lewat di depan atau disekitar rumah kita.
  2. Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah untuk kesibukan penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian, mencuci piring atau lainnya. Pada area inipun dapat ditanam tanaman bumbu-bumbuan, sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman obat-obatan. Begitu pula tempat anak-anak bermain. Biasanya daerah ini diletakkan dekat dapur, dengan maksud bila mau ambil tanaman bumbu pada saat sedang memasak mudah dan dekat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama, jadi masakannya tidak menjadi hangus. Begitupula tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah ini, dengan maksud ibu atau pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang lainnya sambil bekerja, setiap saat dapat mengawasi anak-anak yang sedang bermain. Apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan tanaman obat-obatan, terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman mengambilnya.
  3. Daerah pribadi (private area). Daerah ini kita buat taman yang khusus untuk pribadi, misalnya tempat ibu atau bapak menanam tanaman hobbinya tempat “bertukang”, melakukan penelitian yang paling hemat, aman, setiap saat dapat diamati. Daerah pribadi ini biasanya disediakan disamping rumah.
Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk kepentingan keluarga, atau tempat berolah raga, atau tempat keluarga berkumpul, camping dan lainnya. Jangan lupa memikirkan tempat anak-anak dikala remaja bersantai. Taman untuk keluarga ini diberi tempat yang strategis dipekarangan bila pekarangannya luas
Sementara Pembuatan Demplot Atau Percontohan Sayur Sehat Dan Pemanfaatan Pekarangan Yang Berwawasan Lingkungan agar kiranya menjadi perhatian masyarakat sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Pekarangan rumah berapa pun luasannya dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga akan meningkatkan produktivitasnya. Pekarangan yang ditanami dengan sayuran memberikan kontribusi yang cukup besar pada usaha mencukupi kebutuhan gizi keluarga.  Dalam pemanfaatan pekarangan dengan sayuran harus diperhatikan juga aspek budidaya dari sayuran yang ditanam.
B.     Saran
         Dalam usaha program pemerintah untuk meningkatkan pendapatan hasil pertanian dan usaha pertanian lainnya saya memohon kepada pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi akan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia pada lokasi pemanfaatan pekarangan dan sekiranya dari pihak panitia KKNP UNCP menambah waktu agar kiranya pengaplikasian di lapangan dapat mencapai hasil pengaplikasian dari peninjauan dan perawatan hingga terlihat hasil kegiatan KKNP.(klik lin berikut untuk mendapatkan info menarik)

No comments:

Post a Comment

pertanian tugas

Powered By Blogger

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...