Wednesday, October 10, 2012

AUTOKINESIS DAN SITOKINESIS


AUTOKINESIS DAN SITOKINESIS

Autokinesis

Autokinesis adalah ilusi visual di mana cahaya dapat muncul untuk bergerak ketika menatap dalam gelap. Hal ini terjadi paling sering pada malam gelap di daerah dengan beberapa isyarat visual (seperti lampu atau benda lainnya diterangi lainnya atau landmark). Hal ini bisa berbahaya bagi pilot terbang di malam hari, karena mereka juga mungkin kesalahan ini gerakan jelas untuk gerakan pesawat mereka melakukan koreksi dengan konsekuensi yang berbahaya. Umumnya, bagaimanapun, dapat diasumsikan bahwa keberadaan efek autokinetic adalah hasil yang berharga pra-diprogram mekanisme dalam sistem visual kita yang memungkinkan kita untuk melihat dunia kita.Bunga lanjutan kami dalam fenomena  seperti itu, dan mereka memiliki daya tarik bagi penonton, mencerminkan baik kreativitas tak berujung dan penghargaan untuk kreativitas yang dapat ditemukan di alam manusia.
pada tahun 1799 sambil melihat bintang dengan mata telanjang, tapi pikir itu adalah gerakan nyata dari bintang-bintang. Dengan demikian ia menamai mereka "Sternschwanken" yaitu "Bintang Swinging". Ia tidak sampai 1857 bahwa G. Schweitzer (Schweitzer, 1857), seorang psikolog Jerman awal, menemukan bahwa adalah fenomena subyektif. Angkatan Laut Amerika Serikat mulai mempelajari hal ini pada tahun 1945 untuk menjelaskan pengalaman vertigo terkait dengan pilot. Hari ini "ilusi kinetik" dikategorikan sebagai ilusi vestibular-induced, lihat sistem vestibular.
Penampakan UFO Banyak juga telah dikaitkan dengan tindakan efek autokinetic pada melihat bintang atau planet. Autokinesis  adalah fenomena persepsi visual manusia di mana titik, stasioner kecil cahaya di lingkungan yang tidak gelap atau tanpa sifat tampak bergerak. Ini pertama kali direkam oleh sebuah jam perwira Rusia yang menjaga mengamati gerakan ilusi dari sebuah bintang di dekat cakrawala. Hal ini mungkin terjadi karena persepsi gerak selalu relatif terhadap beberapa titik acuan. Dalam kegelapan atau dalam lingkungan tanpa sifat tidak ada titik acuan, sehingga pergerakan titik tunggal tidak terdefinisi. Arah dari gerakan tidak tampak berkorelasi dengan gerakan mata disengaja, namun dapat ditentukan oleh kesalahan antara posisi mata dan yang ditetapkan oleh copy efference dari sinyal gerakan dikirim ke otot luar mata.
 Amplitudo dari gerakan ini juga tidak terdefinisi. Pengamat individu mengatur frame sendiri acuan untuk menilai amplitudo (dan mungkin arah). Karena fenomena ini labil, telah digunakan untuk menunjukkan efek dari pengaruh sosial atau saran tentang penilaian. Sebagai contoh, jika seorang pengamat yang dinyatakan akan mengatakan cahaya bergerak satu kaki sengaja mendengar pengamat lain mengatakan cahaya bergerak satu meter maka pengamat pertama akan melaporkan bahwa cahaya bergerak satu meter. Penemuan pengaruh sugesti pada efek autokinetic sering dikaitkan dengan Sherif (1935), tapi itu direkam oleh Adams (1912), jika tidak orang lain.
Autokinesis atau efek autokinetik adalah fenomena dimana sebuah sumber cahaya tampak bergerak apabila diamatai pada malam hari meskipun sebenarnya sumber cahaya tersebut tetap diam di tempatnya. Penyebab pastinya belum diketahui, diduga karena adanya pergerakan kecil mata disertai hilangnya acuan lingkungan sekitar yang berfungsi menstabilisasi persepsi visual. Ilusi ini juga muncul bila hanya ada 2 sumber cahaya pada kegelapan, dan menghilang bila terdapat 3 atau lebih sumber cahaya. Pilot yang terbang pada malam hari dapat mengira bintang atau lampu di daratan sebagai pesawat terbang lainnya sehingga mengalami disorientasi dengan akibat yang fatal. Autokinesis dapat dikurangi dengan melakukan teknik scanning visual yang baik dibandingkan dengan pengamatan terus menerus terhadap sumber cahaya, atau dengan meningkatkan penerangan bila dimungkinkan.      
Ilusi lubang hitam dapat terjadi pada malam yang gelap saat melintas di atas perairan atau permukaan daratan dimana cakrawala sulit dikenali. Contoh kasusnya adalah saat dimana tidak didapatkan acuan visual kecuali lampu landasan. Tanpa adanya acuan periferal untuk orientasi pandang ruang, penerbang sering mengira pesawatnya telah berada pada posisi yang benar padahal sesungguhnya cenderung lebih menukik ke bawah sehingga membahayakan proses pendaratan pesawat.   
Fenomena ilusi jarak adalah ilusi yang membahayakan yang dapat terjadi saat pesawat melintasi lingkungan “lubang hitam” dengan petunjuk visual yang minim. Bila sebuah pesawat mengikuti pesawat lainnya dalam jarak 2 mil di belakangnya dan 300 feet di bawahnya kemudian tanpa disadari jaraknya menjauh menjadi 4 mil maka pesawat pengikut berada 600 feet di bawahnya. Bila pesawat yang diikuti secara bertahap turun 600 feet, pesawat pengikut akan membentur daratan. Potensi bahaya ini terjadi bila penerbang mengamati pesawat yang diikuti dari satu titik di kanopinya tanpa memonitor ketinggian atau tidak menyadari bahwa jaraknya dengan pesawat yang diikuti telah menjauh
Persepsi yang salah mengenai cakrawala dapat dialami saat terbang malam. Jika bintang tidak tampak akibat awan tebal menutupi langit, permukaan daratan yang gelap akan dipersepsikan sebagai bagian dari langit dan lampu di daratan dianggap sebagai bintang.     

 Sitokinesis

Sitokinesis umumnya tejadi setelah sel sedang membelah sudah memiliki dua inti sel pada kutub yang berbeda. Sitokinesis dilakukan untuk memisahkan sitoplasma dan membran sel agar terbentuk dua sel anak utuh. Terdapat beberapa perbedaan mekanisme sitokinesis antara sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan dengan membran sel yang lentur, sitokinesis terjadi karena adanya pelekukan yang membagi sel menjadi dua. Pelekukan tersebut terjadi di bidang pembelahan dan disebabkan oleh kontraksi cincin filamen.
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
Pada sel tumbuhan yang memiliki dinding sel kaku, tidak terjadi pelekukan membran sel. Oleh karena itu, setelah materi sel terbagi dua, pada bidang pembelahan terbentuk lempeng sel. Lempeng sel ini merupakan vesikula-vesikula dari badan Golgi yang bersatu dan memanjang pada bidang pembelahan. Dinding sel baru terbentuk pada lempeng sel tersebut. Dinding sel terus terbentuk hingga bersatu dengan membran dan dinding sel lama. Akhirnya, terbentuklah dua sel tumbuhan yang terpisah serta memiliki membran dan dinding sel sendiri.      
Pada sistem kekebalan, sitokinesis berfungsi sebagai pembawa pesan. Sitokinesis dihasilkan oleh sel-sel pada sistem kekebalan sebagai respon terhadap perangsangan. Sitokinesis memperkuat (membantu) beberapa aspek sistem kekebalan dan menghalangi (menekan) aspek yang lainnya.
Beberapa sitokinesis bisa diberikan sebagai suntikan untuk mengobati penyakit tertentu.Contohnya:
- alfa interferon efektif untuk mengobati kanker tertentu (misalnya leukemia sel berrambut)
- beta interferon digunakan untuk mengobati sklerosis multipel        
- interleukin-2 diberikan kepada penderita melanoma maligna dan kanker ginjal granulocyte colony-stimulating factor merangsang pembentukan neutrofil, diberikan kepada penderita kanker yang memiliki sedikit neutrofil sebagai efek samping dari kemoterapi.

No comments:

Post a Comment

pertanian tugas

Powered By Blogger

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...